Badan Perpustakaan Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya kembali meraih akreditasi A setelah melalui serangkaian proses asesmen. Visitasi akreditasi perpustakaan yang dilaksanakan secara daring pada Jumat (14/8) dibuka langsung oleh Rektor Untag Surabaya-Dr. Mulyanto Nugroho, MM., CMA., CPA.
Tim asesor dari Lembaga Akreditasi Perpustakaan Nasional (LAP-N) yang bertugas untuk melaksanakan visitasi berjumlah 3 (tiga) orang- Dra. Sri Sularsih, M.Si.; Drs. Bambang Supriyo Utomo, M.Lib..; Drs. Supriyanto, M.Si. dengan didampingi oleh 2 asisten asesor dari Perpustakaan Nasional RI. Teknis pelaksanaan visitasi akreditasi terbagi dalam 3 ruang (Ruang A-Komponen I & II; Ruang B-Komponen III & IV; Ruang C-Komponen V & VI).
Adanya masa pandemi Covid-19 saat ini, visitasi diadakan secara daring begitupun dengan sistem penilaian dan berkas dikirim melalui email. Pada tahun 2017, Badan Perpustakaan telah melakukan akreditasi dengan memperoleh hasil akreditasi A. Setelah tertunda selama kurang lebih 3 bulan, Badan Perpustakaan Untag Surabaya kembali melakukan akreditasi perpustakaan. Kepala Perpustakaan Merah Putih-Bambang Agustono, SH., MH. bersyukur atas capaian tersebut. “Ini merupakan keberhasilan tim karena kinerja dan kerjasama tim berjalan dengan baik," katanya.
Salah satu indikator yang dinilai yaitu koleksi, terkait ketersediaan koleksi untuk menunjang kebutuhan informasi pemustaka, khususnya civitas akademika Untag Surabaya. Selain koleksi, terdapat indikator lain yang dinilai yaitu pelayanan, jumlah tenaga perpustakaan, sistem otomasi perpustakaan, dan lainnya.
Berdasarkan saran dari asesor, sebagai Kampus Kebangsaan, Perpustakaan Merah Putih diupayakan untuk menambahkan koleksi buku sejarah dan koleksi lainnya yang bertemakan nilai-nilai kebangsaan. Proses pengembangan dan inovasi akan terus diupayakan agar bisa menjadi fasilitas serta pendukung aktif dalam menimba ilmu.
Bambang dan timnya berharap program kerja yang telah tersusun seperti membuat Pojok Kultur Budaya. “Kalau sekarang kan ada baju daerah dan wayang, menurut mereka (asesor) kurang. Yang diserukan adalah pariwisata dan budaya karena kita Kampus Kebangsaan,” paparnya.
Di samping itu juga akan mencoba mengembangkan Perpustakaan Digital. “Situasi sekarang orang mau belajar ke perpustakaan kadang susah, harus dibatasi, harus physical distancing dan segalanya. Planning ke depan ingin perpustakaan digital terus berjalan, karena ke depan yang dicari adalah digital bukan konvensional," kata Bambang, kepala Perpustakaan Merah Putih Untag Surabaya.