Developed By Direktorat Sistem Informasi YPTA 1945 Surabaya
Jakarta: Sri Marganingsih, Kepala Biro Hukum, Organisasi, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat Perpustakaan Nasional (Perpusnas), menyatakan bahwa paradigma perpustakaan yang baru dibangun berpusat pada transfer pengetahuan. Perpustakaan sekarang berfokus pada sumber daya.
“Selain itu, upaya dengan proporsi sepuluh persen untuk manajemen koleksi, dua puluh persen untuk manajemen pengetahuan, dan tujuh puluh persen untuk transfer pengetahuan,” kata Sri Maganingsih di Jakarta, Selasa, 5 September 2023.
Dia menjelaskan bahwa tujuan dari perubahan paradigma ini adalah untuk memberi perpustakaan akses ke masyarakat yang lebih luas. Selain itu, telah dilakukan upaya besar untuk membuat sumber bacaan lebih dekat dengan masyarakat melalui penggunaan kuda, becak, bemo, motor, dan perahu pustaka, antara lain.
"Perpusnas melihat potensi ini sebagai kekuatan yang harus dikolaborasikan melalui Akademi Literasi dan terus didorong perkembangannya," kata Sri tentang data terbaru yang menunjukkan 16.331 aktivis literasi di seluruh negeri.
Diharapkan Akademi Literasi dapat menciptakan masyarakat yang unggul dan sadar literasi melalui pemberdayaan masyarakat yang integratif dan partisipatif, serta meningkatkan nilai gemar membaca dan indeks pembangunan literasi. Selain itu, akademisi bertujuan untuk mewujudkan kolaborasi pegiat literasi.
Literasi adalah lebih dari sekadar kemampuan menulis dan membaca; itu adalah kemampuan yang memungkinkan orang untuk berpikir kritis dan berkomunikasi dengan orang lain.
Dia menyatakan bahwa literasi adalah jalan menuju pengetahuan, pemahaman yang lebih baik, dan potensi tak terbatas.
Sumber : Link